Pada zaman dahulu di Pulau Kalimantan hiduplah seorang wanita yang terkenal dengan julukan Putri Ulin. Sejak kecil ia tinggal di hutan. Kedua orang tuanya telah lama sekali meninggal. Ayahnya meninggal karena di patuk ular berbisa. Ibunya kemudian menyusul karena tidak dapat menahan kesediannya.
Sejak saat itulah, Putri Ulin hidup sebatang kara. Dia hidup sendirian di rumahnya yang berada di hutan, tanpa teman maupun sanak saudara, rumahnya sangat kotor dan berantakan. Putri Ulin sangat sedih sejak di tinggal orang tauany, ia terus-menerus menangisi kepergian orang tuanya sampai matanya memerah.
Namun, pada suatu hari di siang hari, Putri Ulin bertemu dengan seekor kera jantan yang bernama bone. Kera itu sangat baik. Sejak keduanya saling bertemu, kera itu mencoba menghibur Putri Ulin yang sedang sedih meratapi kepergian orang tuanya dengan kelucuannya. Putri Ulin pun merasa terhibur dan ia dapat sedikit demi sedikit menghilangkan kesediannya. Kera itu juga sempat berpesan kepada Putri Ulin agar ia melanjutkan hidupnya, jangan putus asa dan harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhnnya.
Mendengar perkataan kera itu, Putri Ulin pun menghapus air matanya dan mencoba bangkit dariketerpurukan. Putri Ulin merasa telah memperoleh semangat hidup, lalu di ambillah sapu dan dibersihkannya rumahnya yang kotor itu, dan kera itu pun ikut membantunya. Selain bisa membantu Putri Ulin, kera itu juga pandai dalam berbagai hal, misalnya mencuci, memasak, menyapu, dan memotong kayu.
Sejak saat itulah Bone telah menjadi teman baik Putri Ulin. Putri Ulin sangat beruntung memiliki teman sebaik Bone. Dan keesokkan harinya, Putri Ulin memutuskan untuk pergi ke pasar yang tidak jauh dari rumahnya untuk membeli sejumlah barang kebutuhan. Ia berangat ke pasar dengan jalan kaki.
Saat tiba di pasar, Putri Ulin membeli berbagai barang kebutuhan, ia juga sempat bertemu dengan Pangeran Aslan, Putri Ulin dan Pangeran Aslan saling bertatapan dan berbalas senyum. Dan saat itulah Pangeran Aslan jatuh cinta kepada Putri Ulin.
Keesokkan harinya Pangeran Aslan mengutus salah satu menterinya untuk mengadakan acara pesta dansa pada malam hari di istana, acara ini diadakan untuk mencari pendamping hidup Pangeran Aslan. Undangan pun telah tersebar ke seluruh penjuru kerajaan hingga sampai ke rumah Putri Ulin di hutan.
Saat dirumah Bone diberi undangan oleh menteri Pangeran Aslan dan Putri Ulin saat itu sedang mencuci baju. Saat setelah mencuci baju, Putri Ulin kaget menerima undangan yang di berikan Bone kepadanya, lalu ia bergegas dan berdandan dengan cantik. Setelah berdandan, Putri Ulin sempat berpamitan dengan Bone, dan memintanya untuk menjaga rumahnya.
Namun Putri Ulin bingung karena di tidak memiliki kendaraan untuk datang ke pesta dansa itu, lalu di depan rumahnya terdengar suara telapak kuda. Putri Ulin melihat keluar, dan ternyata ada kereta kuda, kereta itu telah di siapkan oleh Pangeran Aslan untuk semua tamu undangannya.
Putri Ulin pun berangkat dengan menggunakan kereta itu. Saat tiba di istana semua para tamu undangan terpesona dengan kecantikan Putri Ulin. Pangeran pun langsung mendatangi Putri Ulin, dan acara pesta dansa itu pun dimulai. Saat acara telah di mulai semua peserta undangan saling berdansa dengan pasangannya. Dan Putri Ulin berkesempatan berdansa dengan Pangeran Aslan. Selama berdansa Pangeran Aslan sempat menyatakan perasaanya kepada Putri Ulin,bahwa ia mencintai Putri Ulin. Putri Ulin pun merasa ragu, namun ia menerima cinta Pangeran Aslan. Di akhir acara pesta dansa itu, Pangeran Aslan mengumumkan bahwa ia telah menemukan pendamping hidupnya dan ia adalah Putri Ulin.
Keesokan harinya, Pangeran Aslan mengadakan pesta pernikahannya dengan Putri Ulin. Para penduduk, termasuk teman baik Putri Ulin, Bone, juga menghadiri acara tersebut dan mereka semua terhanyut dalam suasana bahagia. Dan akhirnya Pangeran Aslan dan Putri Ulin menjadi pasangan suami istri yang bahagia untuk selamanya.
0 komentar:
Posting Komentar